Kamis, 18 Oktober 2012

Berbagi Bukan Berarti Mengurangi

Bulan Oktober 2012 merupakan bulan bersejarah bagi umat Islam. Pasalnya, di bulan ini kaum muslimin dari berbagai belahan dunia melaksanakan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji adalah ritual ibadah yang mengajarkan persamaan di antara sesama. Dengannya, Islam tampak sebagai agama yang tidak mengenal status sosial. Kaya, miskin, pejabat, rakyat, kulit hitam ataupun kulit putih semua memakai pakaian yang sama. Bersama-sama melakukan aktivitas yang sama pula yakni manasik haji. Selain ibadah haji, pada bulan Oktober 2012 umat Islam merayakan hari raya Idul Adha. Lantunan takbir diiringi tabuhan bedug menggema menambah semaraknya hari raya. Suara takbir bersahut-sahutan mengajak kita untuk sejenak melakukan refleksi bahwa tidak ada yang agung, tidak ada yang layak untuk disembah kecuali Allah, Tuhan semesta alam.

Pada hari itu, kaum muslimin selain dianjurkan melakukan shalat sunnah dua rekaat, juga dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban bagi yang mampu. Anjuran berkurban ini bermula dari kisah penyembelihan Nabi Ibrahim kepada putra terkasihnya yakni Nabi Ismail. 

Di hari Idul Adha, bagi umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban. Pada dasarnya, penyembelihan binatang kurban ini mengandung dua nilai yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Kurban dikatakan sebagai kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga mempunyai dimensi kemanusiaan.

Oleh karena itu kami selaku Mahasiswa akhir ingin mencoba berbagi terhadap sesama untuk diajukan kepada Extra Joss melalui Program Kurban 1 Miliar melalui Lomba Foto Blog dengan membagikan 100 sapi kepada daerah yang terpilih dan memang membutuhkan.

Berikut ini adalah Dusun yang selama 2 bulan kami tempati untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada bulan Juli s/d Agustus 2012 kemarin.

Dusun Tonggor Desa Pacarejo Kec. Semanu Kab, Gunungkidul

Dusun Tonggor yang  berpenduduk kurang lebih sebesar 455 jiwa dari 101 KK. Penduduk 99%  beragama Islam. Penduduknya sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, buruh, peternak, dan pegawai. Penduduknya tersebar di empat  RT yaitu RT 01, 02, 03, dan 04. Akses jalan untuk dapat mencapai Dusun Tonggor tidaklah mulus dan mudah seperti dusun-dusun lain, karena sejauh ± 3 kilometer jalan menuju dusun ini belum di aspal sampai ke dusun Tonggor. Dusun Tonggor adalah dusun yang paling jauh dengan dusun-dusun yang lain. Kegiatan ekonomi disini sangatlah tertinggal karena untuk mencapai pasar terdekat saja harus berjalan sekitar 3 kilometer dengan askes jalan yang belum di aspal.

Akses jalan menuju Dusun Tonggor

Kondisi jalan Dusun Tonggor yang belum di aspal sepanjang ±3 Kilometer

Selain daripada itu, pendidikan warganya mayoritas hanya sampai tingkat SMP, hanya sedikit dari anak-anak mereka yang meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk pergi ke sekolah dasar terdekat saja harus berjalan sejauh 2 kilo dengan kondisi jalan yang berbatu.

Sulitnya mendapatkan air bersih juga menjadi permasalahan tersendiri bagi warga Dusun Tonggor ini. Mereka harus antri mendapatkan giliran untuk mendapatkan air bersih. Sebenarnya di Dusun Tonggor sendiri sudah terdapat 3 bak penampungan air bersih, yang 2 bak terdapat di bagian barat dan yang 1 berada disebelah timur. Namun, sejauh ini baru 2 Bak penampungan air yang berada dibagian barat yang berfungsi, sedangkan yang dibagian timur belum berfungsi. Mengingat belum adanya dana untuk penyambungan atau penyaluran air bersih ke bak di bagian timur.

Bak penampungan air bersih di bagian Barat
Bak penampungan air bersih di bagian Timur

Apa bila datang hari raya Idul Adha seperti ini, warga masyarakat di dusun Tonggor kesulitan untuk mendapatkan hewan qurban atau daging, karena mereka harus mencari bantuan untuk mendapatkan penyaluran hewan atau daging qurban. Apabila tidak berusaha mengajukan bantuan maka di dusun tersebut benar-benar tidak ada daging qurban. Penghasilan warga masyarakat dusun Tonggor sebagian besar hanya mengandalkan hasil Tani saja. Oleh karena itu kami selaku Mahasiswa yang pernah tinggal di Dusun tersebut mengharapkan agar Dusun tersebut dimasukkan dalam daftar lokasi Penyaluran Hewan Qurban yang setidaknya dapat membantu dan memberikan kebahagiaan bagi warga disana.
 
Semoga Hari Raya Qurban 26 Oktober 2012 ini kami bisa saling berbagi dengan mereka-mereka yang membutuhkan dan menjadi JIWA LAKI BERANI BERQURBAN.

Di Tulis Oleh:
Ramon Chandra Perdana
Kontak: 085643315101
Twitter: @Ramon_Chandra
Email: ramon.chandra@yahoo.co.id


Dipersembahkan Untuk:
Warga Dusun Tonggor Desa Pacarejo Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul
Contact Person:
Bp Wardoyo
 Kontak: 087839219456
Dusun Tonggor Desa Pacarejo Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul